BAB 8 (Persiapan Sebelum Menulis)
8.1 Dari Mana Memperoleh Bahan/Data
Bahan penulisan atau informasi mengenai produk atau jasa
yang akan diiklankan biasanya dijelaskan secara rinci dalam Marketing Brief atau Agency Brief dari klien kepada agency atau biro iklannya. Marketing Brief ini dibuat oleh klien
dengan tujuan antara lain untuk menjelaskan kekuatan dan kelemahan produk
sekaligus menginformasikan strategi pemasarannya. Biro ikaln membutuhkan
informasi ini untuk merancang kampanye periklanannya. Berdasarkan brief
tersebut, biro iklan lalu merencanakan bagaimana strategi pemasaran klien itu
dijabarkan ke dalam strategi periklanannya.
Namun demikian, copywriter
jangan menganggap informasi dari klien ini sudah cukup. Bagaimanapun itu adalah
informasi sepihak. Lakukan store check
bersama tim Anda ke pasar, toko-toko, supermarket. Tanya orang-orang yang
memakai produk sejenis (competitor’s
product). Kerja keras sebelum merancang sebuah kampanye adalah ciri seorang
copywriter yang teliti dan ingin
berhasil. Jangan malas untuk bekerja keras. Riset bisa dibuat dalam skala kecil
maupun besar, tergantung dananya dan urgensinya. Orang iklan harus mau dan
mampu kerja keras.
8.2 Teknik Menyampaikan Pesan dan Dramatisi
Satu tujuan kita menulis iklan, yaitu menjual produk atau
jasa yang kita iklankan. Tidak semata mata mendemonstrasikan kemahiran menulis
dengan memilih kata-kata muluk dan indah sehingga orang tidak mengerti apa yang
kita maksudkan. Sesudah penulis naskah yakin sudah menguasai bahasa yang akan
dipakai dalam iklan hal lain yang sangat penting untuk dikuasai secara inside out oleh penulis naskah iklan
adalah pengetahuan tentang produk atau jasa yang akan diiklankan, sekaligus
juga produk pesaingnya. Apa kekuatan dan kelemahan produk atau jasa yang akan
kita iklankan itu dibandingkan pesaingnya.
Dalam Marketing brief
biasanya klien mencantumkan juga apa yang disebut SWOT, singkatan dari Strenght, Weakness, Opportunity, Threat.
Tujuan mengetahui SWOT adalah untuk menganalisis suatu produk dihadapkan atau
dibandingkan dengan produk pesaingnya, serta kondisi dan kecenderungan pasar.
Tugas seorang copywriter adalah untuk
tidak menipu atau tidak membohongi konsumen. Dalam teknik menyampaikan pesan
iklan memang ada yang disebut dengan dramatisasi.
Dramatisasi berbeda dengan kebohongan.
Kebohongan adalah memberikan infornasi tentang sesuatu yang
tidak benar sebagai benar dengan maksud untuk mengecoh,menipu, atau memperdaya
lawan bicara atau sasaran.
Sedangkan dramatisasi adalah memberikan informasi tentang
sesuatu yang benar dengan cara melebih-lebihkan sifat atau keadaannya, dengan
maksud untuk menarik perhatian lawan bicara atau sasaran.
8.3 Dengan Siapa Kita Bicara
Dalam marketing brief
yang dibuat klien, biasanya Target
Audience (TA) sudah disebutkan dengan mengidentifikasi kelompok sasaran
tersebut antara lain melalui parameter yang biasa disebut SES (Socio Economic Strata). Pengelompokan
SES ini lebih didasarkan pada pertimbangan daya beli daripada socio-nya yaitu didasarkan pada besarnya
penghasilan dan belanja bulanan mereka. Hal ini diperlukan agar komunikasi yang
akan dilaksanakan melalui kampanye periklanan dapat lebih cepat atau lebih
terfokus. Dengan demikian copywriter dapat
lebih tepat menulis naskahnya.
Memang sulit ditentukan dengan pasti bahwa sebuah iklan
benar benar hanya akan sampai dan dibaca oleh sasaran. Selalu ada saja orang
atau kelompok diluar khalayak sasaran yang membaca atau memperhatikan iklan
kita itu. Media iklan yang lebih khusus tertuju kepada sasaran adalah Direct Mail, yaitu iklan berupa surat
yang ditujukan secara langsung kepada khalayak sasaran (TA) . sasarannya sudah
dipilih secara cermat oleh si pembuat Direct
Mail.
8.4 Pentingnya Riset
Market research perlu dilakukan sebelum mengiklankan sebuah produk.
Pengetahuan itu perlu dilakukan untuk mendapatkan fakta atau bahan pembanding.
Maksudnya tentu saja untuk mencapai iklan yang efektif, simpatik, dan berhasil
untuk mencapai tujuannya.
No comments:
Post a Comment